Hot Posts

4/footer/recent

Liburan dan Menikmati Compact Size and Steady. Mighty on Hand: ASUS Zenfone 10

 

Aloha It’s Kaska!

Kali ini aku mau menceritakan pengalaman liburanku bersama ASUS Zenfone 10!



Selama di ibukota, hidup terasa dimanjakan dengan kehadiran internet. Koneksinya yang cepat membuat hidup terasa praktis dan taktis. Hanya hitungan detik, berbagai informasi datang dengan cepat, menyapa dirimu agar kamu selalu update dengan situasi terkini.

Yep, benar sekali! Fear of Missing Out (FOMO) menjadi kunci. Seakan-akan kita diburu dengan hingar bingar internet. Beradu kecepatan agar layak dikatakan pemenang. Padahal, ya tidak jelas juga apakah definisi dari kata pemenang tersebut? Apakah mendapatkan piala? Tidak.

Apakah mendapatkan sorotan? Ya tidak juga. Justru kemeriahan dari FOMO sendiri dinikmati oleh pembuat konten, agar situs atau laman feed-nya dimeriahi oleh berbagai hingga ribuan komentar.

Bising dan pusing, ketika melihat apa yang terjadi di dunia maya. Seketika orang bisa emosi dalam hitungan menit hanya dengan melihat sebuah postingan. Bayangkan saja, tiga perasaan itu pun beradu. Gundah gulana, gelisah dan merana pada saat yang bersamaan. Bercanda yak!

Tanpa kusadari, terkadang berita yang berada di jagat maya tentu melibatkan sisi behaviouralism. Dimana seseorang bisa bereaksi tentang sebuah fenomena atau peristiwa yang terjadi. Ternyata permainan emosi adalah bagian dari intrik politik! Wow, bagaimana aku tidak menyadarinya?!

Seketika aku langsung berpikir, “rasanya aku butuh liburan,” Tetapi di saat yang sama, aku menginginkan suasana yang berbeda.

Kemudian aku melihat sebuah postingan di salah satu akun di Instagram. Kalau tidak salah judulnya seperti ini, “Jika kamu diberi kesempatan memilih, maukah kamu hidup tanpa internet, dan diberi uang 100 juta?”

Ya pastinya aku mau dong! Kapan lagi. Walau tidak dikasih 100 juta pun aku langsung berangkat. Jadilah aku berlibur ke Sumatera Utara. Canda.

 


Destinasi yang kupilih adalah salah satu pedesaan di Sumatera Utara, yakni Desa Parlilitan. Alhamdulilah, kesempatan baik berpihak kepadaku. Akhirnya aku bisa liburan ke tempat yang selalu membuat mata dan hatiku tertuju padanya. Situasi semakin tepat, karena sinyal provider-ku tidak sampai disana.

“Kapan lagi ya kan, hening sejenak tanpa internet dan menikmati keindahan ibu pertiwi?”

Aku langsung tancap gas dan menggunakan hobiku untuk bersantai. Hiking dan berfoto ria. Iya dong, kapan lagi menikmati pemandangan yang eksotis nan menyejukkan mata ini, Seketika aku berjalan dan melihat di sekelilingnya. Berbagai perkebunan dan rumah adat terpampang nyata disana. Luasnya lahan dan birunya langit mengingatkanku pada situasi di ibukota.


Polusi udara, dan kemacetan adalah sebagai bagian kehidupan dari keaduhaian ex-ibukota, sehingga kita tak lagi bisa melihat keindahan langit biru, yang mengingatkan kita betapa mahalnya mendapatkan udara bersih, terutama di kota-kota besar. Penggunaan kendaraan bermotor adalah teman untuk mengantarkan hingga ke tujuan.

Kesadaran untuk menggunakan transportasi umum masih dianggap belum menjadi kewajiban. Tanpa kusadari penggunaan internet yang massive, ternyata juga berkontribusi dalam pencemaran lingkungan.

Disana aku bersyukur bisa menikmati setiap detik pemandangan nan aduhai, sekaligus iri. Lha iya, mereka bisa mendapatkan udara bersih nan sejuk secara berlimpah. Sedangkan di kota besar, kita harus bersaing dengan kepulan asap dan deru bising dari kuda besi.

Tetapi kita harus objektif, mereka hidup serba kekurangan. Dari segi akses hingga kesempatan pun sangatlah jauh. Misalnya jarak ke sekolah dan pasar sangatlah jauh. Belum lagi masalah kesehatan seperti rumah sakit dan sebagainya. Puskesmas sebagai penyangga utama.

Berbagai spanduk billboard politik memang dikirimkan kesana, tetapi hanya sekedar iklan. Rasanya sangatlah tidak adil jika pertumbuhan hanya diprioritaskan di Pulau Jawa. Tetapi apa daya? Hidup harus berjalan. Ladang adalah tumpuan sebagai penyambung hidup mereka. Aktivitas cocok tanam menjadi modal utama. Setidaknya jika tidak laku dijual, mereka bisa mengkonsumsikannya sendiri.



Tak terasa, selama tiga hari aku berwisata hati, aku menemukan banyak hal. Mulai dari berfoto ria hingga membuat konten. Ini mengingatkanku pada salah satu pilar dari jurnalisme di era digital yakni Citizen Journalism.

Citizen Journalism atau jurnalisme warga adalah keikutsertaan masyarakat dalam memberitakan sesuatu dan menggunakan sisi jurnalisme untuk mengabadikan sesuatu. Beberapa aktivitas yang biasanya dilakukan dalam jurnalisme warga adalah merencanakan, menggali, mencari, mengolah dan melaporkan informasi.

Walaupun citizen journalism tidak harus menjadi jurnalis professional, namun tetap saja data harus tetaplah berbicara. Validitas data tetaplah menjadi kunci untuk menyebarkan sebuah berita.

Kegiatan inilah yang kulakukan dalam mendokumentasi apa yang ada di Desa Parlilitan. Melihat pemandangan Gunung Simatakabo yang permai, membuat hatiku damai. Keindahannya membuatku sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Termasuk pada sektor-sektor yang bersifat ekosentris.

Mendaki beberapa tanjakan terjal yang cukup membuat adrenalinku meningkat. Rasa ingin tahuku untuk menyusuri keindahan sekitar Gunung Simatakabo semakin meninggi.

Aku pun mengucap rasa syukur sembari mengambil ponsel dan mengabadikan momen sempurna ini. Smartphone is my bestie!

Seize the moment, adalah istilah yang tepat dan sering dipakai oleh para kreator agar bisa menciptakan sebuah konten yang bombastis dan trending di berbagai laman pengguna.

Kualitas kamera dari sebuah ponsel adalah hal yang paling penting demi mewujudkan kesuksesan seorang jurnalis warga atau kreator konten. Salah satunya adalah ASUS Zenfone 10.

 

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Memakai ASUS Zenfone 10 sebagai Partner Kamu.

 

 


1. 1. Compact Size and Steady. Kejeniusan berada di dalam satu genggaman, ASUS Zenfone 10 Mighty on Hand juaranya. 

Dari segi desain, ASUS Zenfone 10 dikenal dengan ringkas dan

Kokoh membuat ponsel ini bisa menjadi partner untuk menemani harimu. Berukuran 5,9 inci dan berat super ringan, 172-gram ini memiliki chipset yang sangat kencang yakni Snapdragon® 8 Gen 2. ASUS Zenfone 10 sudah didukung oleh 5G dengan sistem operasi Android 13. Apalagi didukung dengan up to 16 GB RAM dan Memory internal hingga 512 GB membuat kapasitas kinerja ASUS Zenfone 10 bekerja hingga 15 persen. Jadi jelas, compact size, namun tetap steady.

 

2. 2.Kapasitas Mesin? Halussss






Saking halusnya, ASUS Zenfone 10 memiliki kecepatan refresh rate 144 Hz7. Ya siapa dulu dong? Keluaran pixelworks! Kamu bisa menonton film atau bermain game dengan ponsel ini. Kalau aku sih, Sukanya menonton film dan sambil membayangkan menikmati enaknya camping di sekitar Gunung Simatakabo. Rasanya pasti luar biasa. Kapasitas baterainya gimana? Tenang, 4300mAh ini menurut saya sudah cukup besar untuk berselancar atau berkonten ria. Kalau mau ngecharge ya sudah cukup mudah ya, bisa dengan wireless yang disupport dengan 15W wireless charging. Atau kamu bisa mengisi daya USB power adapter (30W) dan bisa langsung full jauh lebih cepat, sekitar kurang dari 30 menit.

 

3. 3. Kualitas Serba Turbo dan Premium!

Kalau soal kualitas, ASUS Zenfone 10 selalu menggunakan bahan premium untuk memanjakan konsumennya. Ya ibarat masakan saja, kalau ada salah satu dishnya yang tidak bagus, pasti rasanya akan berbeda. Begitupula dengan ASUS Zenfone. Perlindungan layar saja menggunakan Corning® Gorilla® Glass Victus®, jadi tak perlu khawatir layar tergores atau terbanting sekalipun.

 


Sound quality check? Tenang… Menggunakan dual stereo, dipadukan dengan Dirac Virtuo™, menghasilkan suara yang jernih nan turbo. Bermain game bahkan mendengarkan music menjadi jauh lebih nyaman. Biasanya kalau lagi camping, karaoke-an menggunakan sound dari ASUS Zenfone 10 pasti asyik.

 

4. 4. Adanya AI, Kualitas Kamera bak panorama.

Tak mau ketinggalan jaman, kehadiran Artificial Intelligence (AI)  sebagai fitur, membuat performa bisa lebih cepat dan akurat. AI bisa mengubah mode menjadi optimal, termasuk HDR.

  


Sebagai penggemar dokumentasi pemandangan, kamera adalah sahabat utama saya. Semakin jernih dan baik kualitas dari kamera sebuah ponsel, makin panoramic hasilnya. ASUS Zenfone 10 memiliki poin surplus. Tak hanya satu, tetapi dua main camera. Yes, tak salah lagi. Didukung 50 MP Sony® IMX766 kamera utama dengan Ultrawide Camera 13 MP sensor ini memang menghasilkan gambar super tajam nan detail. Ditambah Quad Bayer technology - 12.5 MP, 2.0 µm dan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 2.0 yang mampu menangkap pixel-pixel terkecil, sehingga gambar yang dihasilkan semakin tajam. Oh iya keberadaan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 2.0 bisa membuat hasil jepretan gambar ataupun video bisa menjadi lebih stabil.

 

Mau selfie dan menjadi selfish dengan hasil maksimal? Tentu saja ASUS Zenfone 10 jawabannya. Dengan 32 MP sensor, dikombinasikan dengan tambahan 8 MP, bisa menghasilkan gambar selfie yang cantik. Diperkuat dengan pixel size1.4µm dan RGBW Technology membuat kualitas dari ASUS Zenfone 10 semakin kuat di kelasnya. So, anti warna putih-putih di foto deh. Hasil natural pun menanti.

 

5. 5. Dibalik desainnya yang compact, Terdapat Unsur Ecogreen di dalamnya.

Isu climate change memang sangatlah menarik perhatian. Indonesia masih sangat terbelenggu dengan masalah pengelolaan limbah seperti food waste, toxic waste dan sebagainya. ASUS sangat peka dengan masalah ini dan memprioritaskannya lewat produk teranyarnya yakni ASUS Zenfone 10. Menggunakan polikarbonat1 sebagai penutup casing diyakini bisa mengurangi penggunaan petrokimia dan membantu untuk meminimalkan jejak karbon. Kemasannya sangat bio degradable dengan terbuat dari kedelai. Jadi tentu saja tidak merusak bumi pertiwi. Small act tapi bisa berdampak sangat luas.

ASUS Zenfone 10 tersedia 4 warna yakni Midnight Black, Comet White, Eclipse Red, Aurora Green, dan Starry Blue. Cuman dari semua, my personal fave ya Aurora Green. Itu asli bagus banget!

 





Jika kamu berminat, ASUS Zenfone 10 bisa dimiliki di berbagai store terdekat atau kamu juga bisa meminangnya via e-commerce. Tentunya ada promo menarik loh!:

 

Zenfone 10 Launch Sales Promo

Khusus hanya pada periode launch : 29th Sept – 15th Oct 2023.

Zenfone 10 (8GB/128GB) Rp. 8.999.000 Discount 300K menjadi Rp.8.699.000.

Zenfone 10 (16GB/512GB) Rp. 11.999.000 Free Connex casing – senilai 899K.

 

Promo spesial ini hanya berlaku di Mitra penjualan resmi ASUS :

Offline > ERAFONE, ASUS Exclusive Store, ASUS Authorized Dealer.

 

Online > Tokopedia, Eraspace, ASUS Online Store.

 

Jadi tunggu apa lagi? Gaskan!

 

Tulisan ini diikutsertakan dalam Zenfone 10 Blog Writing Competition di Blog Travelerien.

 

 

   

 

 


Review Series Citadel: Sinetron Mata-Mata yang Dimata-matai


 

Mata-mata yang dimata-matai? 

Apakah tidak salah tuh? 

Ya, kilasan singkat yang menjelaskan sebuah serial yang berjudul Citadel ini.

Jika biasanya mata-mata ditugaskan untuk menghancurkan lawan politik yang meresahkan dunia. 

Kali ini, Citadel ini hadir memberikan kesan berbeda.


Dilansir dari Lifestyleasia.com, cerita ini berkisah tentang agen mata-mata global Citadel dan dua agennya, Nadia Sinh (Priyanka Chopra) dan Mason Kane (Richard Madden).

Peristiwa dalam cerita ini terjadi setelah Citadel runtuh dan agen-agennya mengalami hilang ingatan. 

Sebuah sindikat kuat bernama Manticore mengambil alih posisi Citadel untuk menangani masalah dengan cara mereka sendiri dan Nadia dan Mason perlu mengingat kembali masa lalu mereka sebelum semuanya menjadi kacau.


Sinetron ini ditayangkan secara eksklusif di Amazon Prime Video pada 28 April 2023.

Dikutip dari The Daily Beast, pembuatan Citadel ini mencapai lebih dari $200 juta dan menjadikannya sebagai series atau film termahal kedua yang pernah ada, setelah The Lord of the Rings: The Rings of Power. 

Serial yang disutradarai oleh Russo Bersaudara ini memang selalu maksimal dalam 'memasak' sebuah karya. 

Russo Bersaudara adalah pembuat film yang terkenal dengan langganan Marvel seperti Captain America: The Winter Soldier, Avengers: Endgame dan sebagainya. 

Ini sangat luar biasa, terlihat juga dari segi promosinya. 


Promosi bar-bar, apakah hasilnya gahar? 

Trailer pun bertebaran dan menghiasi laman  media sosial.

Bahkan televisi pun digaungkan dengan kehadira sepasang 'sejoli' di thriller ini. 


Series yang berfokus pada kehidupan dan perang detektif ini memang menekan gas yang kuat di beberapa menit pertama part tersebut. Intensitas konflik semakin membangun, karena Chopra dan Madden begitu lihai memainkan emosi dan karakter. 

Bisa dikatakan, untuk ukuran tema mata-mata, series ini sangat colourful. 

Begitu banyak warna dan tak hanya fokus pada situasi politik. 


Yes, ada beberapa drama berseri, tema spy memang memiliki beragam alur. 

Ada yang berfokus pada alur dan pemecahan masalah seperti Jason Bourne.

Kalau Jason Bourne, ya pasti ya saya suka sekali. 

Karakter Matt Damon dalam film itu 'menohok' sekali dan lekat dalam ingatan.

Sampai saat ini, saya tidak pernah bosan menontonnya berulang-ulang. 

Ada juga yang fokus pada 'pamer' teknologi dan adegan action. 

Bagi yang suka 'berantem', pasti suka dengan jalan seperti ini. 

Ya tentu saja ada duo dynamic, James Bond dan Mission Impossible. 

Walapun Mission Impossible lebih menitik beratkan ke adegan fighting-nya.

Secara keseluruhan saya suka. 


Tetapi kalau Citadel, saya mendapatkan semuanya. 

Ditambah love interest yang kuat. 

Iya sih, selama judulnya film barat, tentu ada gitu kan?

Cuman prediksi saya, ini bisa mengarah ke cinta segitiga. 

Walau baru tiga episode, tapi garisnya sudah bisa terbaca. 

Alamak bisa berabe ini. 

Atuh drama malah jadi tambah drama. 

Thriller jadi tambah thriller. 

Haduh, ngomong apa saya? Hehe. 

Canda ya. 


Spoiler-spoiler!


Memang sih, saya hanya penikmat film detektif dan mata-mata saja.

Itu pun review amatiran, hehe.

Hanya kesan yang bisa saya ungkapkan. 

Tanpamu pastilah tidak berkesan. 

Sekali-kali, membuat melodi boleh dong ya. 

Haha, canda. 


Untuk ukuran kesan pertama, saya pasti suka. 

Mungkin karena saya penggemar genre ini, jadi saya akan selalu mengikutinya. 


Kalau track record aktor-aktornya sendiri sudah mumpuni ya. 

Ini merupakan kali kedua, 'kedua sejoli' ini membintangi tema Spy Thriller. 

Chopra sudah malang melintang dengan serial Quantico yang tayang 2015 lalu. 

Sedangkan Madden sudah sering muncul di beberapa film hits. 

Salah satunya adalah Game of Thrones yang ciamik 


Oh iya, berbicara soal plot seperti yang saya katakan sebelumnya. 

Kacamata saya mengatakan, alurnya lebih mudah ditebak. 

Unsur politiknya sedikit lebih ringan, jadi bisa 'nyantai' sedikit menontonnya. 

Walau begitu, akting dari istri Nick Jonas dan aktor Skotlandia ini sangatlah menolong. 

Kesan classy, mewah dan elegan itu sangatlah terasa. 

Ya dong ya, mata-mata biasanya digunakan untuk bertarung dengan kelas atas. 

Jadi sangat jelas memakai unsur 'old money' ala-ala pejabat Eropa. 


Tentu saja,  sinetron Citadel ini sangat layak dan patut untuk ditonton.

Setiap episodenya selalu menggugah rasa penasaran. 

Kehadirannya sangat dinanti.  


Jadi apa film atau serial spy thriller favorit kamu? 

Share ya di kolom komentar.

Thank you and see you :D. 


Setelah Didiagnosa akibat Penyakit Langka, Celine Dion Comeback Lewat Lagu Ini



Setelah didiagnosa akibat penyakit langka, Celine Dion akhirnya comeback ke industri hiburan. 

Penyanyi asal Kanada ini mengalami sebuah penyakit yaitu  Stiff Person Syndrome (SPS) .  

Kelainan ini menyebabkan sang diva kesulitan untuk menampilkan performa terbaiknya. 

Sejumlah konser pun dibatalkan, akibat penyakit ini.  

 

Berusaha bangkit dari keterpurukan, penyanyi yang terkenal dengan lagu My Heart Will Go On ini langsung comeback lewat lagu yang berjudul Love Again. 

Tak tanggung-tanggung, sang diva juga menampilkan debut akting perdanannya lewat film Love Again. 

Berbagai poster pun ditampilkan, guna mempromosikan kembalinya sang ratu musik di dunia entertainer. 

 

Termasuk poster film yang sebenarnya sudah diumumkan sejak 14 Februari 2023 lalu. 

Film tersebut akan dibintangi oleh Priyanka Chopra dan Sam Heughan, ini berisi tentang kehidupan sang superstar. 

Rencananya film yang tayang 5 Mei ini,  sekaligus menampilkan lima single terbaru secara eksklusif. 

Selang seminggu kemudian, tepatnya 12 Mei 2023, beberapa lagu tersebut akan diluncurkan secara global. 

Dilansir dari instagram resmi @celinedion, sinema ini akan mengusung konsep Romantic Comedy (romcom). 

 


Dimana seorang wanita muda mencoba meringankan rasa sakit atas kematian tunangannya dengan mengirimkan teks romantis ke nomor ponselnya yang lama, dan menjalin hubungan dengan pria yang telah mengalihkan nomor tersebut.

Berbagai dukungan pun berdatangan, untuk menyambut sang bintang untuk tampil beradu akting pertama kalinya. 

Salah satunya adalah pengguna akun @christy.kelly03 yang berisi sokongan sebagai sesama penderita SPS. 

Sebagai seseorang yang sangat menderita dengan Stiff Person selama 10 tahun, lirik lagu ini membuat saya sangat emosional, dan memberi saya banyak harapan!! Cinta dan Doa!!! - @christy.kelly03.

 

Selanjutnya, komentar pun datang dari akun @jessie_d.om yang berisi doa untuk sang pelantun The Power of Love ini. 

Saya bangun kemarin dan TikTok ingin memberi saya serangan jantung dengan berita bahwa Anda telah meninggal. Saya menangis sebelum menyadari bahwa itu adalah berita palsu.

Saya sangat senang kamu baik-baik saja.

Kamu selalu ada dalam doa-doa saya.

 

Desember tahun lalu, Celine Dion pun mengumumkan masalah ini dan  membatalkan sejumlah konser untuk pemulihan. 

Imbas dari Stiff Person Syndrome ini adalah sang vokalis kesulitan berjalan bahkan berimbas pada pita suaranya. 

Berita ini sempat trending, karena penyakit ini bisa mengancam karirnya. 

Dilansir dari Cleveland Clinic, SPS adalah kondisi kronis yang menyebabkan kekakuan otot dan kejang otot yang menyakitkan. 

Tingkat keparahan gejala bervariasi pada setiap orang.

 

Melihat lautan sambutan yang positif datang, Celine Dion tak mau menghabiskan banyak waktu. 

Ia pun datang untuk menguji kualitas akting, untuk menghibur para penggemar. 

Dikutip dari instagram resminya @celinedion, ia pun yakin bisa datang dalam versi terbaiknya. 

Tandai kalender Anda, pada tanggal 5 Mei, film ini akan tayang di bioskop dan pada tanggal 12 Mei, album lengkapnya, yang menampilkan 5 lagu baru Celine, akan tersedia!

 

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Setelah Didiagnosa akibat Penyakit Langka, Celine Dion Comeback Lewat Lagu Ini", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/kartikaaska7371/644f99d908a8b560462ec807/setelah-didiagnosa-akibat-penyakit-langka-celine-dion-comeback-lewat-lagu-ini?page=all#section2

 

Kreator: Kaskatella

 

  


Dikenal Sebagai Pelembab Alami, Ini Dia Top 5 Rekomendasi Aloe Vera Terbaik Versi Kaskatella



Sudah sekian lama, aloe vera dikenal sebagai pelembab alami yang bisa mengunci hidrasi kulit. 

Selain itu, aloe vera atau dikenal sebagai lidah buaya memiliki berbagai khasiat untuk menutrisi kulit. 

Salah satunya adalah dapat menyembuhkan kulit akibat paparan sinar matahari yang berlebih. 

Mungkin, bestie bisa kenal dengan istilah sunburn.

Kemudian, khasiat lain yang bisa dirasakan adalah memperlambat penuaan. 

Nah, kalau manfaat yang ini siapa yang tidak seneng, bestie.

Tetap cantik dan awet muda adalah impian semua orang, terutama kaum hawa. 

Tak hanya itu, dikutip dari sehatq.com, aloe vera bisa membuat rambut lebih sehat dan kuat. 

Terdapat Kandungan vitamin C, E, B-12, asam folat, dan kolin yang dapat membantu menyehatkan dan memperkuat rambut.


Wah keren ya bestie, secara tidak langsung, lidah buaya adalah salah satu tanaman yang praktis untuk mengatasi solusi di kulit ataupun wajah.  

Tak heran, manfaat lidah buaya yang begitu besar sangat digandrungi oleh pecinta skincare atau kosmetik. 

Saat ini kandungan aloe vera sudah dikemas secara apik oleh produsen-produsen kosmetik dunia. 

Berbagai brand menawarkan manfaat yang sama, menggoda para pelanggan untuk membelinya. 

Terhitung mulai dari produsen dari Korea, merek drugstore hingga skincare local juga ikut serta dalam menjual kandungan tanaman ini. 

Melihat fenomena aloe vera yang melesat dan cenderung stabil, Saya jadi ingin mem-battle beberapa produk lidah buaya yang pernah saya coba. 


Penasaran, bagaimana faedah produk-produk itu di kulit saya? Yuk check this out!

1. Nature Republic (Rp 100000)



Sejujurnya, saya menjadi skeptis, ketika produk Nature Republic (NR) trending. 

Kesan pertama dari aloe vera yang tacky, sangat melekat di otak saya. 

Apakah saya harus merasakan ’kelengketan’ yang sama dengan harga yang berbeda?

Tetapi melihat beberapa bestie saya yang suka menggunakan produk ini, dan beberapa review yang viral di Youtube membuat saya jadi penasaran. 

Apalagi produk palsunya semakin bergerilya di internet, jadi saya pikir memang produk ini sebagus itu.

Ya dong, kalau sampai muncul ada ‘KWnya’ berarti produk yang asli sukses menancapkan kukunya di industri per-glowingan. 

Ditambah dengan tren drama korea atau KPop yang booming,  menambah faktor after sales yang tinggi. 

Langsung saja ya, kesan pertama yang saya dapat adalah luar biasa.

Sebagai pengguna pertama NR, saya langsung terkesima.

‘Well, ente kemana aje! Baru nyobain sekarang!’


Teksturnya yang light dan ringan membuat saya terpesona. 

Efek cooling dari lidah buaya ini membuat saya nyaman. 

Ya efek dinginnya jangan dibayangkan seperti kulkas ya, tidak seperti itu kok.

Kecuali produknya dimasukkan ke kulkas ya, ya bisa dikatakan seperti itu. 

Saya langsung suka dan terus menggunakannya sebagai base make up. Ya paling ngga, pengganti sheet mask. 

Setelah saya coba sampai, jar-nya habis. Saya bisa menarik kesimpulan. 

NR memang bagus ya sebagai pre moisturizer saja, bukan sebagai pelembab utama. 

Lha kok gitu? Sederhana, efek lembabnya cepat sekali hilang. 

Untuk kulit berminyak seperti saya, (hayo siapa yang kulitnya seperti saya?) ini akan mudah sekali berganti jadi pom bensin.

Minyaknya tumpah ruah, sehingga saya membutuhkan tisu untuk mengelapnya.

Tetapi kalau aloe vera ini dipadukan dengan moisturizer atau day cream, hasilnya jos!

Bagus banget, produk ini aman dikombinasikan dengan skincare lain dan tidak ada purging sama sekali. 

Aman Sentosa.


Ratingnya 10/10.

(+): Tekstur ringan, mudah menyerap, tidak menimbulkan purging, tidak lengket.

(-): bau alkohol cukup kuat, lembabnya sementara, perlu pakai moisturizer lagi. 


2. SNP Aloe Vera Intensive Soothing Gel (Rp 100000)



Setelah puas dengan NR, saya move on ke SNP Aloe Vera Intensive Soothing Gel (SNP). 

SNP ini sama seperti dengan sebelumnya, berasal dari Korea. 

Awalnya saya sempat takut kalau kualitas produk ini tidak sama dengan NR. Ya maklum, saya tidak mau rugi.

Nah untuk mengurangi resiko kecewa, saya langsung meriset deh.

‘Gimana sih kesan mereka ketika memakai ini?’

Terbesit di kepala saya untuk melihat video Suhay Salim

Melihat dia puas memakainya, keesokan harinya saya membelinya.

Lumayan juga loh, dari segi price point dan harganya yang terjangkau membuat saya suka untung membelinya.

‘Ya iyalah bok, wong belinya pas diskon. Plus seribu pula, dapat 2 jar. Enak ga tuh’



Kembali ke topik, kesan pertama yang saya dapat ya teksturnya mirip ya sama NR.

Mereka punya cooling agent juga, dan menurut aku ini lebih enak dibanding yang pertama tadi. 

Selain lebih murah, dan kualitasnya bisa dibilang mirip dengan Nature Republic atau bisa dikatakan NatRep. 

Bedanya, ya aroma alkoholnya jauh lebih kencang ya. Menurut saya, aroma SNP jauh lebih bold dibandingkan NatRep. 

Kedua, SNP bisa dibeli di Guardian terdekat, jadi saya bebas membeli dimana saja tanpa khawatir stok habis. 

Saya bukan tipe konsumen yang seneng membeli di online shop atau e-commerce, jadi begitulah.

Jadilah saya memakai SNP sampai sekarang.

Terhitung sudah 4 tahun, tidak ada efek samping yang saya alami.

Ini plus point, buat saya. 

(+): harga terjangkau, apalagi kalau dapat diskon. 

Tekstur dan kualitas mirip sekali dengan NatRep

Tidak ada efek samping

(-): sama seperti NatRep.


Rating dari 10/10.


3. Citra Multifunction Gel Aloe Bright UV (Rp 24000)



Oke Kembali ke local, produk ini adalah produk pertama yang saya coba. 

Sebenarnya saya sedikit terkesan dengan kandungan tomat, delima dan sebagainya yang ada di produk tersebut.

Honestly, saya tidak memakai riset dan langsung mencomot saja. 

Ditambah lagi, tidak ada keterangan yang mengatakan apakah produk ini bisa digunakan untuk oily skin atau tidak.

Ternyata ya sudah saya kira.

Wangi parfumnya sangat kencang, cocok sekali digunakan sebagai lotion. 

Kalau untuk wajah, saya pernah memakai, tetapi rasanya jadi lain.

Teksturnya agak lengket dan cukup lama untuk menyerapnya. 

Ya walau tidak selama produk Aloe Veranya Guardian ya. Nanti saya bahas. 

Kesimpulannya, saya tidak suka dengan produk ini. 

Bukan berarti produk ini tidak bagus ya, ini masalah selera.

Namanya juga review sok2an haha

Sok review saya tuh.


(+): cocok untuk jadi lotion

(-): parfumnya sangat kencang, agak lengket


Rating: 5/10


4. Guardian Aloe Vera Gel (Rp 50000 untuk kemasan medium)



Kalau kamu mencari aloe vera yang teksturnya seperti lidah buaya asli, ya produk ini. 

Produk ini memang bertekstur seperti lidah buaya dicampur dengan getahnya.  

Yes, kamu akan merasakan sensasi kelengketan yang mantap.

Awalnya saya pasrah dengan teksturnya, yang menurut saya ‘enggak banget’. 

Tetapi saya berpikir, apa yang membedakan dengan tekstur light dan tacky seperti ini?

Langsung saja mencoba sebagai masker. 

Ternyata hasilnya oke juga. Walau teksturnya yang kental membuatnya sulit terserap, tetapi hasilnya cukup bagus. 

Daya lembabnya lebih lama dibandingkan 2 produk favorit saya, walau secara liquid memang sangat lama terserap.

Saya juga tidak menyangka kalau produk ini adalah salah satu favorit Rachel Goddard, jika saya tidak salah ingat.

Sayangnya ada kontranya. 

Walau harganya sangat terjangkau dan memiliki kelembaban yang lebih lama, tetap saja ada yang minus. 

Jika produk ini diaplikasian dengan jumlah banyak dan berulang, layaknya digunakan seperti masker, sensasi ademnya berubah menjadi gatal.

Yes, sangat gatal hingga saya ingin menggaruknya. 

Apalagi kalau didiamkan lebih dari 40 menit, saya rasa gatalnya semakin menjadi. 

Jadi jika bestie ingin memakainya seperti masker, ada triknya loh.

Saran saya, kamu bisa membasuhnya dengan air. 

Tetapi hasil dari produk ini akan berbeda jika digunakan sebagai base make up.

Make up tahan lebih lama dan lebih glowing.

(+): Lembab lebih lama, harga terjangkau, bisa diaplikasikan dengan masker.

(-): Sedikit gatal jika dipakai terlalu banyak untuk waktu yang lama.

Rating: 7/10


5. Naturals By Watsons Aloe Vera Soothing Gel Jar (Rp 58900)



Well, karena saya tidak cocok dengan produk sebelumnya, maka pencarian pun dimulai.

Tetapi saya mendapatkan produk ini, bisa dibilang tidak sengaja. 

Loh kok bisa? Bisa dong!

Jadi waktu SNP saya habis, saya sengaja singgah di Watson untuk membelinya. 

Ternyata semua itu hanya dugaan saya saja. 

Saya pikir, di drugstore ini menjual skincare favorit saya. Ternyata waktu itu, SNP belum masuk ke Watson. 

Jadilah saya mencoba Naturals by Watsons Aloe Vera Soothing Gel ini secara tidak sengaja. 

Satu kata pada kesan pertama adalah WOW!

Dilihat dari kemasan, memang isi dari Natural Watson ini cukup sedikit dibandingkan 2 item favorit saya. 

Hasilnya juga not bad. Walau secara tekstur, produk ini berada di tengah-tengah tetapi tetap oke.

Yes, tekstur produk ini adalah perpaduan antara kesan lengket dari Guardian Aloe Vera dan light dari SNP Aloe Vera Gel.

Daya tahannya cukup oke dan enak digunakan. 

Saya suka sekali memakainya seperti masker. 

Sayangnya, tetap ada kontranya. 

Untuk pemakaian jangka Panjang, entah mau digunakan sedikit atau banyak ya tetap saja.

Ada sensasi sedikit perih. 

Apa mungkin karena saya memakai skincare lain yang mengandung banyak alkohol, ya saya tidak tau.

Tetapi overall cukup memuaskan. Untuk aroma alkoholnya cukup tipis, jadi bisa ditolerir. 

(+): Daya tahannya cukup oke dan enak digunakan, harga terjangkau

(-): Ada sensasi sedikit perih, isi kurang banyak. 


Rating: 8/10



Sumber: 

https://reviews.femaledaily.com/products/treatment/skin-soothing-treatment/citra/fresh-glow-tomato-bright-uv?tab=reviews

https://www.sehatq.com/artikel/8-kegunaan-aloe-vera-gel-ini-bisa-membuat-penampilan-anda-maksimal

 






 


Sempat Tertinggal di Ronde Pertama, Ini Profil Juara Masterchef Indonesia Season 10




Sempat tertinggal di ronde pertama, akhirnya pria yang berasal dari Jakarta ini berhasil meraih gelar juara Masterchef Season 10. 

Pada tantangan di ronde pertama Grand Final Masterchef Indonesia (MCI) season 10, sang juara dan dan rivalnya, Ami harus bersaing untuk membuat tiga duplicate dish, yang bertema classic dish. 

Pertarungan grand final yang berlangsung tiga ronde ini berlangsung sangat sengit. Di ronde pertama, pria yang akrab disapa dengan Gio ini harus puas tertinggal tujuh poin dari sang lawan, Ami.

Tiga makanan tersebut adalah makanan kesukaan para juri yakni chef Juna, chef Renata dan chef Arnold. 

Ketiga makanan itu harus dibuat dalam waktu enam puluh menit dan presentasi dan rasanya pun harus mirip. 

Beberapa makanan tersebut adalah Katsudon, makanan kesukaan chef Juna Rorimpandey. Crudo yang identic dengan rasa asam adalah makanan kesukaan chef Renata Moeloek. 

Terakhir, Korean Galbi, daging bakar asal korea yang merupakan kesukaan dari chef Arnold Poernomo. 

Pria yang lahir pada 12 Desember 1994 ini harus rela tertinggal tujuh poin, dengan perolehan total 717 poin. Sedangkan Ami, sang lawan asal Bogor meraih 724 poin. 

Sadar dirinya tertinggal, pria yang berprofesi marketing ekspedisi ini langsung menggenjot performa di tantangan kedua yaitu Premium dish. 

Kedua grand finalist harus meng-highlight Japanese Kobe Wagyu Kagoshima A5.

Daging premium asal Jepang ini harus dipadukan dengan Ikura, Celeriac, Black Truffle, Morel Mushroom, Uni, Beluga, dan juga Caviar.

Dalam babak ini, pria pemilik This Guy Cooks, ini berhasil unggul dengan 268 poin, mengungguli rekannya yang memperoleh 233 poin. 

Di ronde terakhir, challenge yang diberikan adalah signature dish. 

Tantangan tersebut mengharuskan para peserta untuk membuat tiga hidangan sesuai karakter mereka. 

Mulai dari makanan pembuka, makanan utama hingga makanan penutup. 

Pria yang merupakan alumni dari Prasetya Mulya ini membuat appertize chipotle and smoke redpepper jam. 

Kemudian membuat main course garlic crusted black cod, gnocchu, chestnut mushroom veloute, toast mushroom, apple gremolata. 

Sedangkan untuk dessert, Gio membuat earl grey cake, cevre ice cream, salted caramel, fresh fruit.

Sedangkan lawannya, Ami membuat hidangan pembuka asinan bogor, makanan pembuka soto betawi, dan makanan penutup es doger. 

Disini, pria yang pernah mengenyam Pendidikan memasak di William Angliss Institute Australia ini akhirnya total poin 795 dan Ami mendapatkan 791 poin. 

Secara keseluruhan, suami dari Natasha Manuela berhasil mendapat 1780 poin, sedangkan Ami  harus puas dengan 1748 poin. 

Dengan perolehan skor ini, pria yang bernama asli Giovanni Vergio ini dinyatakan sebagai Juara Masterchef Indonesia Season 10. 

Ia mendapatkan uang tunai sebesar Rp 100 Juta dan 1 unit mobil. 




Sumber: 

https://www.celebrities.id/read/gio-juara-masterchef-indonesia-season-10-skor-melesat-jauh-taklukkan-ami-6wJl14

https://batam.tribunnews.com/2023/03/26/biodata-ami-dan-gio-grand-finalis-masterchef-indonesia-10

https://lifestyle.okezone.com/read/2023/03/26/298/2787712/selamat-gio-juara-masterchef-indonesia-season-10